Galeri Opini Riawan Paramarta

Posts Tagged ‘kedaulatan

Saat ini tanggal 9 Maret 2009. Telah lebih dari 5 bulan krisis keuangan global berlangsung dan dampaknya masih terasa hingga hari ini. Hal ini membuat kita menjadi prihatin. Krisis yang terjadi belum berlalu. Namun dunia masih akan terus dihantui dengan kemungkinan krisis yang akan terus berulang. Mengapa krisis keuangan global bakal selalu terulang? Inilah faktor-faktor yang menjadi alasannya:

1. Adanya sinergi antara sistem komputer dengan telekomunikasi menyebabkan sistem keuangan gobal menyatu menjadi jaringan yang makin hari makin terpadu. Uang dari lembaga keuangan yang satu dapat berpindah secara cepat ke lembaga keuangan lainnya tanpa banyak terhambat oleh batas-batas kedaulatan negara (borderless).

2. Capital has no flag. Modal akan cenderung mengalir secara gobal menuju ke wilayah yang paling nyaman (baca: perbandingan antara tingkat pengembalian modal dan resiko sesuai dengan harapan pemilik kapital). Aliran kapital antar negara cenderung mengabaikan batas-batas negara, ideologi, politik dan sebagainya sejauh perbandingan antara tingkat pengembalian modal dan resikonya dianggap optimal oleh pemilik modal.

3. Fungsi uang pada awalnya adalah sebagai alat tukar pembayaran dalam kegiatan perdagangan. Namun saat ini fungsi uang sudah melebar sampai menjadikan uang itu sendiri sebagai ‘komoditi’ yang diperdagangkan. Contoh membeli dolar amerika dengan rupiah pada waktu kurs 1 USD = 9.250 IDR dan di jual manakala kurs 1 USD = 11.650 IDR dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan uang. Saat ini volume uang beredar yang alih fungsi sebagai komoditi perdagangan jauh lebih besar dari volume uang yang digunakan untuk perdagangan internasional sektor riil.

4. Faktor ekonomi dan politik telah menjadi jalinan antar dua kepentingan yang berbeda namun sangat akrab seperti layaknya dua sisi mata uang. Ekonomi bisa maju atau ambruk boleh jadi adalah sebagai akibat keputusan-keputusan dan lobi-lobi politik. Sebaliknya kekuatan ekonomi juga mampu membiayai serta mempengaruhi jalan dan arah perubahan politik di suatu negara atau masyarakat. Fenomena keakraban politik-ekonomi semacam ini sudah menjadi kelaziman serta berpotensi rawan berubah menjadi kezaliman di tingkat lokal maupun global.

5. Konsep ‘time value of money’. Dalam konsep ‘time value of money’ yang namanya uang itu dengan berjalannya waktu diharapkan selalu tumbuh dan berbunga. Oleh karena itu dalam konsep ini uang harus di’karya’kan dan tidak boleh ‘nganggur’. Bagus bukan? Dari sisi ini memang dapat dilihat sisi positif sebagai pemacu kegiatan ekonomi. Namun jangan lupa ada sisi lain yang bisa menyebabkan miss-match dalam kegiatan investasi di sektor riil maupun investasi di pasar modal dan pasar uang yang dibiayai oleh pola pinjaman berbunga. Pinjaman dengan pola berbunga biasanya memiliki nilai bunga yang diperjanjikan secara ‘pasti’ misalnya sekian persen meskipun dapat juga ‘floating’ alias mengambang sesuai dengan kondisi pasar kredit namun pasti akan ada bunganya. Sementara pengusaha yang mendapatkan kredit dengan bunga yang ‘pasti’ itu kebanyakan menemui kenyataan bahwa hasil pendapatan dari investasi yang dibiayai oleh kredit tersebut ternyata ‘tidak pasti’.

6. Keberadaan uang kartal, uang giral dan kemudian uang digital. Uang kartal adalah uang yang nyata secara fisik berupa uang kertas atau uang logam (koin). Sedangkan uang giral adalah uang yang terdapat dalam pencatatan sistem perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Dengan sistem perbankan yang terkomputerisasi maka di mana letak uang giral tersebut? Jawabannya adalah kebanyakan ditaruhnya di hard-disk! Dengan tumbuhnya internet, e-business dan sebagainya maka saat ini juga dikenal adanya uang digital. Yaitu uang sebagai hasil konversi dari uang kartal maupun uang giral sehingga dapat digunakan sebagai uang di jagat maya internet. Uang digital inipun kebanyakan ditaruh di hard-disk juga! Sekali uang menjadi bentuk giral atau digital, maka mudah sekali ditransfer serta digunakan untuk alat bayar atau investasi antar benua sekalipun dengan kecepatan dan mobilitas yang sangat tinggi.

7. Tipikal karakter mayoritas manusia sebagai insan ekonomi adalah selalu ingin untung (sampai akhirnya jadi tamak) dan selalu tidak mau rugi (sampai akhirnya jadi takut). Dua faktor tersebut yang mendominasi kebanyakan tindakan ekonomi manusia. Harga aset (bisa berupa uang, barang, properti, sekuritas dsb) bisa melambung tinggi atau jatuh bebas gara-gara di perdagangkan antar sesama insan ekonomi yang sama-sama tamak keuntungan dan takut rugi.

8. Sekuritisasi dan derivasi sekuritas. Aset (bisa uang, saham, properti dan sebagainya) bisa direpresentasikan menjadi sekuritas (surat berharga) sehingga lebih mudah dan lebih ‘mobile’ untuk diperdagangkan. Sekuritaspun bisa dibuat macam-macam lagi turunannya (derivat dari sekuritas) sehingga menjadi lebih menarik dan seringkali sekaligus lebih beresiko apabila diperdagangkan. Trend bursa sekuritas di dunia sekarang ini mengarah ke paperless (surat berharganya tidak pakai kertas lagi karena di konversi menjadi bentuk digital) jadi semakin mudah dan lebih cepat lagi untuk diperdagangkan sehingga sangat mudah dijadikan ajang spekulasi.

9. Ekonomi ternyata telah tumbuh menjadi besar dan mungkin masih akan terus tumbuh sampai begitu besar ukurannya sehingga hanya imajinasi dan langit yang menjadi batasnya. Karena telah tumbuh begitu besar dan menjadi kompleks maka ekonomi menjadi semakin sulit di kontrol. Saat ini persatuan negara-negara maju pun sudah terbukti makin tidak mampu lagi untuk mengendalikan perekonomian global.

10. Manusia hakekatnya bersifat dhaif, sehingga lemah, mudah lupa dan jarang ada yang mau belajar dari sejarah.

Ya, demikianlah alasan-alasan dari prediksi saya tentang krisis keuangan global yang akan selalu terus berulang di masa depan apabila tidak ada perbaikan situasi terhadap faktor-faktor di atas yang banyak mengandung titik lemah. Namun demikian saya sangat berharap agar krisis keuangan global ini segera cepat berlalu dan setelahnya semua pihak yang berkepentingan dapat mengambil hikmah agar peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa depan.


Archives

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930